Selama beberapa tahun terakhir, panorama pariwisata Sulawesi Selatan kembali menggeliat. Setelah pandemi membuat sektor wisata terpuruk, kini destinasi-destinasi seperti Tana Toraja, Lembah Ramma, Danau Tanralili, hingga Pantai Bira mulai ramai kembali dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara. Data terbaru menunjukkan tren positif yang menarik: wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sulawesi Selatan terus meningkat, terutama sejak 2022 hingga kini.
📊 Perkembangan Wisatawan Mancanegara
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke provinsi ini menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2020, jumlahnya hanya sekitar 3.500 orang akibat pandemi COVID-19. Tahun 2021 bahkan nyaris nihil karena pembatasan perjalanan internasional. Namun, situasi berbalik di 2022 ketika 5.900 wisatawan kembali hadir, lalu melonjak tajam menjadi 17.360 pada 2023.
Tahun 2024 mencatat sekitar 13.697 kunjungan—memang sedikit menurun, tetapi tetap menunjukkan gairah baru pariwisata Sulsel. Angka ini menandakan bahwa provinsi yang beribu kota di Makassar ini telah pulih dan siap bersaing dengan destinasi besar seperti Bali atau Lombok dalam menarik minat wisatawan global.
🌍 Dari Negara Mana Mereka Datang?
Data BPS menunjukkan bahwa Malaysia menjadi penyumbang terbesar wisatawan asing ke Sulsel. Lebih dari separuh total kunjungan berasal dari negara tetangga ini. Kedekatan geografis, kesamaan budaya Melayu, serta adanya penerbangan langsung Kuala Lumpur–Makassar (AirAsia dan Malaysia Airlines) menjadikan Malaysia sebagai pasar utama.
Selain Malaysia, wisatawan dari Belanda dan Prancis juga mendominasi, diikuti oleh Singapura, Jerman, dan Amerika Serikat. Wisatawan Eropa cenderung datang untuk menjelajahi budaya dan keindahan alam Sulawesi Selatan, terutama ke kawasan Tana Toraja dan Maros. Sementara wisatawan dari Asia Tenggara lebih sering berkunjung untuk city tour, kuliner, dan wisata singkat.
Yang menarik, wisatawan Eropa Barat umumnya menghabiskan waktu lebih lama—sekitar 5–7 hari—karena mereka melakukan perjalanan darat dari Makassar ke Toraja atau mengunjungi spot pendakian seperti Lembah Ramma dan Bawakaraeng.
🧳 Daya Tarik yang Membuat Sulsel Istimewa
Sulawesi Selatan menawarkan perpaduan sempurna antara wisata alam, budaya, dan bahari. Setiap jenis wisatawan dapat menemukan pengalaman yang berbeda.
- Wisata Budaya: Tana Toraja menjadi ikon utama. Upacara adat Rambu Solo’ yang unik, rumah adat Tongkonan, serta arsitektur tradisionalnya menarik banyak perhatian wisatawan asing.
- Wisata Alam dan Petualangan: Gunung Bawakaraeng, Lembah Ramma, dan Danau Tanralili menawarkan pengalaman trekking yang menantang dan pemandangan luar biasa. Wisatawan Eropa dan Jepang banyak tertarik pada segmen ini.
- Wisata Bahari: Pantai Bira, Pulau Samalona, dan Takabonerate menghadirkan keindahan bawah laut yang menyaingi Raja Ampat. Aktivitas diving dan snorkeling menjadi daya tarik utama.
- Wisata Kuliner dan Kota: Kota Makassar dikenal dengan Coto, Sop Konro, dan Pisang Epe. Wisatawan Malaysia dan Singapura sangat menikmati kuliner lokal yang halal dan penuh cita rasa.
Selain itu, destinasi seperti Benteng Rotterdam, Masjid 99 Kubah, dan Pantai Losari memperkaya pilihan wisata urban yang mudah diakses dari pusat kota.
✈️ Konektivitas dan Akses
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar kini kembali melayani penerbangan internasional langsung dari Kuala Lumpur oleh AirAsia dan Malaysia Airlines. Sebelumnya, ada juga rute Singapura–Makassar oleh Scoot. Konektivitas udara ini membuka peluang besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sulawesi Selatan tanpa harus transit di Jakarta atau Bali.
Namun, konektivitas domestik juga sangat penting. Wisatawan yang mendarat di Makassar umumnya melanjutkan perjalanan darat atau udara ke Toraja, Bulukumba, Maros, atau Enrekang. Pemerintah provinsi saat ini tengah memperbaiki akses jalan dan infrastruktur pendukung agar perjalanan antar-destinasi lebih nyaman.
📱 Digitalisasi dan Promosi Global
Salah satu kekuatan baru pariwisata Sulawesi Selatan adalah mulai aktifnya promosi digital. Banyak operator lokal telah memanfaatkan platform seperti TripAdvisor, GetYourGuide, Klook, dan Traveloka Experience untuk menjual paket tur. Dengan deskripsi profesional dalam bahasa Inggris dan ulasan positif dari wisatawan, daya tarik Sulsel semakin dikenal di dunia maya.
Kehadiran media sosial juga memainkan peran penting. Foto-foto keindahan Lembah Ramma, Toraja, dan Pantai Bira sering viral di Instagram dan TikTok, menarik minat wisatawan muda yang mencari pengalaman autentik dan alami.
🚀 Peluang Besar di Masa Depan
Dengan posisi strategis dan keindahan alam yang luar biasa, Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk menjadi hub pariwisata kawasan timur Indonesia. Beberapa peluang pengembangan yang menjanjikan antara lain:
- Wisata Petualangan dan Ekowisata Wisata trekking, camping, dan diving sedang naik daun di kalangan wisatawan Eropa. Destinasi seperti Lembah Lohe, Bawakaraeng, dan Takabonerate bisa dikembangkan dengan konsep eco-friendly.
- Paket Multi-Destinasi Menggabungkan rute Makassar – Toraja – Bira – Ramma dalam satu paket 6–8 hari akan memberi pengalaman lengkap: budaya, alam, dan bahari dalam satu perjalanan.
- Promosi Digital Internasional Memperkuat kehadiran di marketplace global (GetYourGuide, Viator, Expedia) agar tur lokal bisa dipesan langsung oleh wisatawan luar negeri.
- Rute Penerbangan Baru Pembukaan rute Makassar–Singapura atau Makassar–Perth akan meningkatkan kunjungan turis dari Asia dan Australia.
- Pariwisata Berbasis Komunitas Melibatkan masyarakat lokal sebagai pemandu, pengelola homestay, dan pelaku UMKM akan menciptakan pengalaman yang autentik sekaligus berkelanjutan.
⚠️ Tantangan yang Masih Dihadapi
Meski prospeknya cerah, pariwisata Sulsel juga menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, masih terbatasnya penerbangan internasional langsung. Kedua, infrastruktur di beberapa destinasi alam belum optimal. Selain itu, kemampuan bahasa asing para pelaku wisata masih perlu ditingkatkan agar lebih siap melayani wisatawan global.
Promosi luar negeri juga perlu diperkuat. Branding “Explore South Sulawesi” harus dikembangkan lebih luas dengan kampanye digital dan kerja sama dengan influencer internasional.
🌅 Kesimpulan
Kebangkitan wisatawan mancanegara di Sulawesi Selatan bukan sekadar angka statistik—ini adalah tanda bahwa dunia mulai kembali melirik potensi luar biasa dari provinsi ini. Dari budaya Toraja yang legendaris, pesona alam pegunungan, hingga pantai berpasir putih di Bira, Sulsel menawarkan pengalaman yang tak bisa ditemukan di tempat lain.
Dengan dukungan infrastruktur, promosi digital, dan keterlibatan masyarakat lokal, Sulawesi Selatan berpeluang besar menjadi destinasi wisata unggulan Indonesia Timur. Wisatawan asing mencari sesuatu yang autentik, dan di Sulsel, keaslian itu masih hidup—dalam alamnya, budayanya, dan sambutan hangat masyarakatnya.
.jpg)

0 Komentar